Blog

Tarian Topeng Panji Awali Soft Opening Museum Sri Aji Joyoboyo Menunjukkan Memukau

Kediri – Tarian Topeng Panji merupakan kreasi tradisi yang digunakan menceritakan bahwa Panji adalah sosok ksatria sebagai figur yang digunakan diidolakan oleh sejumlah orang.

Tokoh yang mana meladeni pada hal prinsip hidup pola sederhana, peduli terhadap sesama lalu arif juga bijaksana.

Tarian Topeng Panji mengawali turnamen Soft Opening Museum Sri Aji Joyoboyo secara resmi dibuka secara langsung Kepala Daerah Kediri Hanindhito Himawan Pramana akrab disapa Mas Dhito bertempat dalam Desa Memenangkan Kecamatan Pagu Kota Kediri, Kamis (25/12/2025).

Melalui Tarian Topeng Panji ini yang digunakan dikemas dengan pergerakan tradisi kreasi lalu mendebarkan bagi audiens.

Gelar Gian Crismeril, S.Pd.selaku Pimpinan Sanggar Sekartaji Kontemporer Pare menyatakan bahwa Tarian Topeng Panji bukanlah sekadar hiburan, melainkan simbol identitas yang digunakan mendalam bagi penduduk Kediri oleh sebab itu beberapa alasan.

“Sejarah cerita Panji merupakan warisan asli dari masa kejayaan Kerajaan Kediri yang dimaksud telah dilakukan diakui oleh UNESCO sebagai Memory of the World, ” ucap Meril untuk media ini.

Ia menyebutkan bahwa filosofi keberadaan Topeng Panji (khususnya Sekartaji) melambangkan kesucian hati, kebijaksanaan, dan juga karakter pemimpin yang tersebut tenang namun kuat.

“Dalam konteks pengaktifan museum, tarian ini berfungsi sebagai bentuk “penghormatan” untuk leluhur kemudian pengingat akan kejayaan peradaban Sri Aji Joyoboyo, ” tuturnya.

Apa yang dimaksud nendorong Kak Meril terjun ke Bumi Seni Budaya? Ia mengutarakan yang dimaksud menggerakkan terjun seni budaya ini merupakan panggilan jiwa lalu berubah menjadi kebanggaan sebagai putri daerah.

“Jadi saya merasa mempunyai tanggung jawab untuk menjaga agar ciri khas Kediri. Seperti, cerita Panji dan juga Batik Kediren tetap dikenal dunia, ” ujarnya.

Meril juga menambahkan untuk dunia seni tari ingin terus berinovasi dan juga menunjukkan bahwa tari tradisi tiada “kuno”. Melalui tarian ini yang digunakan dikemas dengan pergerakan tradisional namun mengejutkan bagi audiens.

Di Era Digitalisasi juga Perkembangan Zaman Meril sangat berharap generasi muda agar tidaklah malu mengunggah bakat budayanya ke media sosial baik TikTok, Instagram, Facebook juga Twitter agar budaya Jawa kekal “eksis” pada mata dunia.

Yang tak kalah penting, anak muda mampu menggunakan teknologi untuk belajar atau memasarkan seni, namun tetap menjaga nilai luhur kemudian etika di Budaya Jawa.

“Harapan terakhir semoga anak muda sadar bahwa budaya adalah brand diri dia yang paling kuat di berada dalam gempuran budaya asing, ” harapnya.

Penampilan tari topeng panji pada kompetisi Soft Opening Museum Sri Aji Joyoboyo yang dimaksud berada di dalam Desa Meraih kemenangan Kecamatan Pagu dari Sanggar Sekartaji Kontemporer Pare. Diantaranya,

-Vidy Riefta Adani

-Zulfatus Salwa Rafsa 

-Isha Setya Putri

-Vyola Aninda R.

-Syifa Qolbiyatus Tsania.

Related Articles

Back to top button