Blog

Mas Dhito Gelar Soft Opening Museum Daerah Wilayah Kediri 2025

Kediri – Kepala Kabupaten Kediri Hanindhito Himawan Pramana didampingi Ketua DK3 Imam Mubarok secara resmi mengadakan Soft Opening Museum Sri Aji Joyoboyo berada di Desa Berhasil Kecamatan Pagu Wilayah Kediri, Jawa Timur, Kamis (25/12/2025) pukul 11.00 WIB. Dihadiri Kepala Disparbud Kab Kediri Mustika Adi Prayitno, Ketua DK3 Imam Mubarok, Forkopimcam Pagu, Pegiat Seni Budaya, Tokoh Masyarakat.

Tarian Topeng Panji mengawali turnamen Soft Opening Museum Sri Aji Joyoboyo secara resmi dibuka secara langsung Kepala Kabupaten Kediri. Melalui Tarian Topeng Panji ini yang mana dikemas dengan aksi tradisi kreasi serta mengejutkan bagi audiens.

Malam nanti rakyat Kediri akan dihibur pagelaran Wayang Krucil Dalang Ki Kondo Brodiyanto dengan lakon Puro Kencono mulai pukul 19.00 Waktu Indonesia Barat sampai selesai.

Museum Sri Aji Joyoboyo secara bertahap mulai dipercantik menuju disempurnakan sehingga berubah menjadi pusat edukasi sejarah lalu budaya lokal, menampilkan koleksi artefak juga narasi sejarah Kediri. Museum ini juga membutuhkan amphitheater juga dekat dengan web Pamuksan Sri Aji Joyoboyo.

Usai memasuki museum lalu meninjau dengan segera koleksi yang dimiliki museum. Kepala Daerah Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengutarakan masih ada beberapa catatan, untuk mencapai Grand Opening sewaktu pengunjung masuk museum alur cerita sejarah kediri untuk disempurnakan lagi.

Mas Dhito minta melibatkan sejarawan, budayawan, DK3 atau budayawan se-Jawa Timur untuk berdiskusi di menyempurnakan sejarah Kediri. 

Karena Wilayah Kediri tidaklah lepas dari cerita masa lampau dari 1.221 nanti bulan Maret tahun 2026 usai Daerah Kediri 1.222 sudah ada tua sekali.

Saya nanti juga minta Kepala Dinas Pendidikan akan menginstruksikan seluruh siswa mewajibkan mulai tingkat dasar serta menengah mengunjungi museum Sri Aji Joyoboyo.

Mereka agar mengetahui kemudian mengenal awal sejarah lalu akar budaya Kota Kediri. Mulai dari zaman kerajaan hingga muncul pabrik gula ke Badas. 

“Zaman sekarang anak telah mengenal medsos, lahir lalu hidup dalam tanah Kota Kediri merupakan tanah tertua di dalam Jawa Timur, ” ungkapnya.

Kepala Dinas Perjalanan Daerah Kediri Mustika Adi Prayitno menyampaikan hari ini soft opening Museum Sri Aji Joyoboyo oleh Pimpinan Daerah Kediri Mas Dhito didampingi Ketua DK3 Gus Barok. 

“Peresmian museum perdana ini masih butuh disempurnakan, akibat untuk menuju kesempurnaan pasti prosesnya ada ketidak kesempurnaan, masih berbagai sarpras yang mana harus dibangun untuk menuju kesempurnaan kemudian mewujudkan Grand Opening, ” ucap Mustika.

Ia menyebutkan bahwa kawasan Museum Sri Aji Joyoboyo ini sesuai kategori master plan berdiri diatas lahan seluas hampir 5 hektare.

“Peresmian perdana ini masih memamerkan banyaknya 50 artefak. Kita punya beberapa jumlah 190 artefak, masih ada sisa artefak yang tersebut belum dipamerkan, ” ujarnya.

Dijelaskan Mustika untuk menuju Grand Opening masih butuh sarana prasarana baik interior, exterior serta lahan parkir masih bertahap akan dibangun. Ada optimalisasi panggung seni lalu theater untuk pentas seni guna menyalurkan bakat seni anak-anak generasi muda.

“Kalau semua sarpras sudah ada dibangun juga benar-benar layak ke pamerkan, tentunya untuk memberikan kepuasan warga Kota Kediri, ” tuturnya.

Ia berharap warga setelahnya berkunjung dari museum akan bercerita untuk keluarga, teman dan juga tetangga. Kalau Wilayah Kediri miliki museum yang dimaksud layak dikunjungi lalu rakyat akan mendapatkan cerita-cerita sejarah berdirinya Kediri kemudian benda-benda peninggalan bersejarah yang mana dimiliki Kota Kediri.

Kalau museum sibuk nantinya secara otomatis akan mendongkrak perekonomian warga sekitar kemudian akan mendulang PAD Wilayah Kediri.

Yang pasti sebelum dikerjakan grad opening Museum Sri Aji Joyoboyo ini masih butuh serangkaian akibat membutuhkan ruang pameran temporer oleh sebab itu masih sejumlah koleksi yang tersebut belum dapat dipamerkan.

“Rencana kita tiada semata-mata memamerkan artefak tapi juga barang-barang kesenian akan dipamerkan. Seperti, seni tiban, wayang krucil kemudian seni jaranan, ” ungkapnya.

Ia sangat membutuhkan masukkan dari semua elemen warga guna untuk mempercantik museum juga berubah menjadi kebanggaan komunitas Kota Kediri.

“Museum ini diharapkan dapat meningkatkan pariwisata serta kegiatan ekonomi lokal, juga memperkenalkan sejarah dan juga budaya Kediri untuk komunitas luas, ” pungkasnya.

Related Articles

Back to top button