Ketika Timnas Argentina Jadi Sasaran Ejekan Penonton di tempat Olimpiade Paris 2024
TEMPO.CO, Ibukota Indonesia – Timnas Sepak Bola Argentina menerima ejekan dari seluruh penonton pada waktu menghadapi Maroko pada pertandingan pembuka Olimpiade Paris 2024. Ejekan itu muncul seusai insiden rasisme yang dimaksud terjadi setelahnya final Copa America 2024.
Dalam keterangan AFP pada pertandingan yang berlangsung di area Stadion Saint-Etienne, Kamis pagi, 25 Juli 2024, para pemain kelompok Tango memasuki lapangan dengan sambutan ejekan serta siulan yang dimaksud dilaksanakan oleh sebagian besar 35.000 penonton yang tersebut hadir di area stadion.
Dalam pertandingan, Argentina mengakui ketangguhan Maroko dengan menyerah 1-2. Laga yang dimaksud juga diwarnai insiden masuknya suporter Maroko, usai pemain Argentina Cristian Medina mencetak gol penyama kedudukan dalam masa perpanjangan waktu fase kedua.
Kericuhan terjadi menyebabkan pertandingan dihentikan selama dua jam. Setelah para suporter meninggalkan stadion kemudian situasi kondusif, pertandingan kembali dilanjutkan tanpa penonton lalu menyisakan tiga menit tambahan waktu.
Gol Cristian Medina dianulir oleh wasit usai meninjau VAR bahwa proses terjadinya gol telah terjadi terdapat pemain kelompok Tango yang berada pada kedudukan offside.
Terkait dengan insiden rasisme yang mana terjadi setelahnya final Copa America 2024, FIFA telah lama melakukan investigasi dugaan tindakan rasis dari pemain Argentina untuk pemain Prancis.
Dalam video yang dimaksud tersebar, pemain timnas Argentina, Enzo Fernandez, meneriakkan sorakan rasis yang digunakan menghina penyerang Prancis, Kylian Mbappe pada waktu di bus Tim Tango yang mana merayakan penghargaan juara Copa America 2024. Enzo Fernandez juga banyak rekannya mengatakan Mbappe sebagai pemain keturunan yang digunakan membela Prancis.
Melalui unggahan pada laman Instagram, pada 17 Juli 2024, Enzo Fernandez mengajukan permohonan maaf untuk semua pihak menghadapi tindakannya yang tak pantas dalam video yang dimaksud kemudian berjanji akan berada melawan diskriminasi.
Mascherano Menyebut Laga sebagai Sirkus
Pelatih Timnas U-23 Argentina, Javier Mascherano menyampaikan kontroversi kekalahan timnya 1-2 melawan Moroko seperti sebuah sirkus. “Saya memang benar belum lama menjadi pelatih, tetapi saya belum pernah mengalami situasi ini ketika saya masih menjadi pemain,” kata dia.
“Ini adalah sirkus terbesar yang dimaksud pernah saya lihat. Namun, begitulah hasilnya. Kami tiada bisa saja mengontrolnya. Saya mengajukan permohonan para pemain untuk fokus ke laga selanjutnya, mencoba meraih enam poin tersisa yang sanggup menghadirkan kami melaju ke sesi selanjutnya,” ujar Mascherano, yang pernah meraih medali emas Olimpiade sama-sama Argentina pada tahun 2004 serta 2008.
Jadwal Persib Bandung vs Persis Solo di area Piala Presiden 2024 Hari Ini, Kiper Teja Paku Alam Waspadai Ramadhan Sananta