Jakarta – Penipuan ke WhatsApp kembali muncul dengan modus baru. Kali ini, pelaku berpura-pura mengirim chat nyasar untuk memancing penderita agar membalas kemudian memulai percakapan.
Menurut laporan keamanan siber Malwarebytes, pesan-pesan ini sengaja dibuat singkat serta terlihat wajar agar tidak ada memunculkan kecurigaan. Pesan itu seringkali semata-mata berisi satu kata, ajakan santai, atau sapaan seperti ‘halo’ yang dimaksud seolah dikirim ke warga yang salah.
Tujuannya adalah agar penerima instruksi merasa bingung lalu menanggapi, misalnya dengan menjawab “Salah kirim.” Setelah orang yang terluka membalas, pelaku mulai memulai pembangunan percakapan dengan nada ramah juga berjuang mendapatkan kepercayaan. Dalam banyak kasus, hubungan yang dimaksud kemudian mengalami perkembangan berubah jadi penyalahgunaan asmara (romance scam) atau penanaman modal bodong.
Malwarebytes mencatat, jenis instruksi yang mana digunakan pelaku bermacam-macam, salah satunya adalah chat seolah individu yang terjebak lalu pelaku pernah bertemu sebelumnya.
“Hai, aku menemukan kontakmu disimpan ke kontakku, dapat ingatkan aku ke mana kita berbincang sebelumnya?” begitu bunyi arahan yang dimaksud dibaca oleh Malwarebytes, dikutipkan dari laman resminya, Rabu (29/10/2025).
Ahli keamanan siber Malwarebytes menegaskan agar pengguna tiada membalas instruksi mencurigakan tersebut. Sebab membalas instruksi menandakan bahwa nomor Anda terlibat juga sanggup membuka potensi bagi pelaku untuk berjualan atau menyebarkan data Ana.
Selain itu, balasan dari orang yang terdampar juga mampu menyebabkan pelaku merancang “profil target” berisi informasi pribadi seperti nomor telepon, waktu aktif, hingga gaya komunikasi. Profil ini kemudian digunakan untuk upaya penipuan di dalam masa depan.
Malwarebytes menyarankan agar pengguna tidak ada membalas pesan, tiada mengklik tautan apa pun, juga memblokir juga melaporkan nomor pengirim ke operator.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penipuan WhatsApp Korbannya Banyak, Kenali Modus Terbaru dalam RI
