Blog

Warga tanah Israel Dikasih Rupiah 1 Triliun, Satu Planet Bakal Rasakan Dampaknya

Jakarta – Perusahaan rintisan selama Amerika Serikat, Stardust Solution, menggalang modal US$ 60 jt untuk mewujudkan ambisi dia menimbulkan redup sinar matahari.

Untuk mewujudkan misinya, Stardust menggunakan teknik rekayasa bumi (goeengineering). Teknik geoengineering banyak dihantam kritik olah ilmuwan lantaran dinilai menyimpan risiko besar.

Metode Stardust untuk menghurangi panas Matahari yang mana dirasakan segera oleh makhluk di permukaan Bumi adalah dengan menyemprot partikel ke atmosfer menggunakan pesawat atau balon cuaca. Lapisan partikel ke atmosfer ini diharapkan mampu menurunkan suhu dalam Bumi pada upaya menahan laju pemanasan global.

Investor yang turut mendanai Stardust salah satunya perusahaan milik keluarga Agnelli, yaitu Exor. Exor adalah perusahaan induk pemegang saham Ferrari, Stellantis, juga klub sepak bola Juventus. Pemodal lainnya di antaranya eks petinggi Facebook, Matt Cohler dan perusahaan penanaman modal lain dari Amerika Serikat lalu Eropa.

Meskipun terdaftar sebagai perusahaan AS, Stardust miliki kantor pusat pada dekat Tel Aviv. Namun, Stardust menegaskan bahwa usaha mereka tak terafiliasi dengan pemerintah Israel.

CEO Stadust Solutions Yanai Yedvab adalah salah satu ahli fisika ternama yang mana pernah bekerja pada pemerintah Israel. Menurutnya, upaya memantulkan pancaran sinar matahari lewat “manajemen radiasi surya” belaka sebuah permulaan kemudian bukan akan sepenuhnya memitigasi ancaman “kiamat” pembaharuan iklim.

“Masih akan ada fenomena cuaca ekstrem. Kami tidak ada bisa saja mengurangi semua sekaligus,” katanya kepada Heatmap.

Stardust akan datang menjadi perusahaan swasta pertama yang dimaksud mencoba melakukan geoengineering. Sebelumnya, teknik yang dimaksud hanya sekali pernah dicoba oleh lembaga penelitian yaitu dengan menebarkan gas (aerosol) sulfat ke atmsofer.

Yedvab menyatakan partikel sulfat adalah pilihan yang mana salah akibat substansi yang dimaksud telah terlalu banyak ada di dalam atmosfer sehingga sulit dipantau. Selain itu, sulfat juga merusak lapisan ozon.

Oleh akibat itu, Stardust Solution mengembangkan partikel baru yang digunakan diklaim lebih banyak aman serta bisa saja diproduksi massal dengan nilai tukar yang murah.

Stardust Solution dijadwalkan menyelenggarakan eksperimen pertama pada April menggunakan pesawat untuk menebar partikel buatan mereka itu dalam ketinggian 18 kilometer.

Ekonom di dalam bidang iklim dari Columbia, Gernot Wagner, menganggap dana yang digunakan dikucurkan oleh penanam modal ke Stardust Solution tiada akan menyebabkan keuntungan.

“Mereka berhasil meyakinkan Silicon Valley untuk memberikan sejumlah sekali uang. Saya pikir tidaklah ada prospek akan datang ada institusi, pemerintah Amerika Serikat atau pemerintah negara lain, yang digunakan mau membeli Stardust seharga miliaran dolar sehingga VC untung besar,” kata Wagner kepada Politico.

(dem/dem)

Related Articles

Back to top button