Bukan Lagi Jadi Unicorn, Ternyata Hal ini Tolak Ukur Kesuksesan Startup

Bandung – Startup tak lagi diukur dengan titel unicorn atau decacorn. Namun, bagaimana startup yang dimaksud sanggup berubah menjadi sesuatu yang dimaksud berdampak lalu berkelanjutan.
“Kalau meninjau catatan perjalanan penghargaan terhadap karya-karya anak bangsa, kita tahu kita miliki sekarang mungkin saja bukan lagi diukur atau indikasinya tak lagi menjadi unicorn, decacorn ya, tapi justru sustainability, berapa lama bertahan, dan juga justru berapa dampak yang tersebut terlahir dari sebuah startup,” jelas Menteri Komunikasi lalu Digital, Meutya Hafid pada inisiasi Garuda Spark Innovation Hub, di kota Bandung, Hari Sabtu (27/9/2025).
Secara sejarah awalnya, memang benar perusahaan rintisan memiliki perkembangan luar biasa. Mulai dari jenisnya yang digunakan beragam, hingga sanggup mencakup lebih banyak sejumlah negara pada luar Indonesia.
Namun Meutya mengingatkan untuk bukan berhenti dalam situ. Komdigi sendiri mempunyai beragam inisiatif untuk menggalang startup, seperti Inisiatif Nasional 1000 Startup Digital.
“Nah kami kemudian ke kantor Komdigi sejak menjabat jadi Menteri, diskusi dengan para eselon satu kami, bersatu Wamen, kayaknya tidak ada cukup literasi itu direalisasikan hanya sekali dari penyampaian-penyampaian, seminar-seminar. Tapi justru kita perlu siapkan sebuah wadah, sebuah ruang, dimana teman-teman kreatif di bidang digital dapat melakukan sharing dengan sendirinya, belajar dengan kawan-kawan lain ke bidang itu, serta kemudian gagal, lalu ujungnya berhasil, harapan kita seperti itu,” jelasnya.
Dia mengharapkan Innovation Hub pertama di dalam Indonesia sanggup jadi ruang kegagalan. Pada akhirnya bisa saja berproses untuk belajar kemudian mencapai sukses.
Innovation Hub yang dimaksud bermetamorfosis menjadi wadah kolaborasi. Mereka yang mana mempunyai startup bisa jadi berbagi pengalaman dengan ekosistem terkait, satu di antaranya pemerintah, stakeholder, hingga startup lain.
Wadah itu tak hanya saja akan ada di Bandung saja. Namun Meutya memaparkan akan ada tiga lagi selama 2025 ini, yakni Jakarta, Medan, dan juga BSD.
Setiap kota akan mempunyai fokusnya masing-masing. Bandung dengan AI, Ibukota Indonesia pada green technology, Medan pada agriculture, BSD untuk biomedical.
“Jadi memang sebenarnya kita ingin juga startupnya itu muncul sesuai topik di dalam beraneka daerah. Dan ini tergantung juga kita lihat memang sebenarnya kekuatannya kalau ke kota Bandung itu misalnya kecerdasan artifisial,” ucapnya.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pejabat Komdigi Tersangka Kasus Korupsi PDNS, Meutya Buka Suara
Sumber: Cnbc