TEKNOLOGI

Di Balik Tumbangnya Live Streaming TikTok: Saat Saksi Mata Digital Hilang, Siapa yang dimaksud Mengendalikan Cerita?

JAKARTA – Di sedang riuhnya teriakan para demonstran di dalam jalanan, tanpa peringatan fasilitas siaran dengan segera (Live) di tempat TikTok, yang mana jadi “saksi mata” digital, secara tiba-tiba padam. Hal ini bukanlah sekadar glitch teknis; tapi kejadian yang digunakan membuka Kotak Pandora perdebatan tentang kebebasan, kontrol, dan juga masa depan demokrasi di area era digital.

Ketika sebuah media yang tersebut menjadi panggung utama ekspresi kebijakan pemerintah kemudian solidaritas secara tiba-tiba menarik tirainya, pertanyaan fundamental pun mengemuka: siapa sebenarnya yang memegang kendali berhadapan dengan “saklar” informasi ini?

Sang ‘Wasit’ Tak Kasat Mata Bernama Algoritma

Untuk memahami bagaimana “pembungkaman” ini bisa saja terjadi, kita perlu mengamati ke balik layar. Pakar keamanan siber dari CISSReC Pratama Pershada mengatakan, ciri Live TikTok adalah sebuah keajaiban rekayasa yang tersebut ditenagai oleh server global dan juga jaringan pengiriman konten (CDN) yang mana masif.

Namun, pada jantung sistem ini, bersemayam pribadi “wasit” tak kasat mata: algoritma moderasi konten berbasis kecerdasan buatan (AI).

“Mesin cerdas inilah yang dimaksud mempunyai kekuatan untuk mengidentifikasi kata kunci, visual, bahkan lokasi yang dimaksud dianggap “berisiko”—termasuk kerumunan massa di sebuah aksi protes,” ungkapnya pada waktu dihubungi SindoNews.

Secara teknis, Pratama menyampaikan bahwa TikTok miliki kemampuan penuh untuk membatasi atau mematikan fasilitas Live secara selektif, baik secara otomatis maupun melalui intervensi manual.

Secara tidaklah langsung, Pratama mengumumkan bahwa teknologi tidak ada lagi netral. Tapi telah lama menjadi individu penjaga gerbang (gatekeeper).

Related Articles

Back to top button