5 Opsi striker untuk Timnas Indonesia

Ibukota – Timnas Indonesia akan kembali melakukan petualangannya di turnamen Kualifikasi Piala Global 2026 zona Asia ronde 3 menghadapi Australia serta Bahrain pada 20 & 25 Maret di tempat bawah asuhan ahli baru, Patrick Kluivert. Berbagai tantangan tentunya masih menyertai regu ini di ekspektasinya untuk lolos ke Piala Dunia.
Salah satu tantangannya adalah minimnya pemain tajam pada tempat penyerang. Lini depan Timnas Indonesia dinilai belum memiliki sosok "goal getter" di mengatasi krisis striker dengan tipikal finisher yang tajam mencetak gol.
Saat ini skuad Timnas Indonesia diisi nama-nama striker seperti Ragnar Oratmangoen, Hokky Caraka, Ramadhan Sananta, hingga Rafael Struick. Hanya Ramadhan Sananta yang dimaksud dinilai memeliki kedudukan asli sebagai striker murni kemudian telah terjadi teruji ketajamannya dalam level klub.
Namun sayangnya jam terbang Sananta di area bawah ahli sebelumnya kurang diberi kepercayaan. Hal ini tentunya menjadi PR bagi Patrick Kluivert untuk meracik komposisi regu pada menentukan pilihan striker yang tepat untuk pasukan garuda.
Terlebih lagi Kluivert dinilai sebagai pembimbing yang mana lebih lanjut memilih menggunakan striker murni untuk ujung tombak lini serang, mengingat dirinya sendiri juga merupakan striker tajam di dalam eranya pada waktu masih menjadi pemain.
Beberapa opsi nama bermunculan sebagai opsi yang mana dapat digunakan untuk mendongkrak lini depan Timnas Indonesia di area ajang-ajang internasional. Siapa cuma nama yang dimaksud kiranya cocok menjadi pilihan untuk tempat striker Timnas Indonesia?
Berikut opsi striker Timnas Indonesia.
1. Ramadhan Sananta
Masih berusia 22 tahun, Sananta merupakan tipikal striker murni yang dimaksud dimiliki Indonesia. Pemain berpostur 182 cm ini bermain dengan Persis Solo di area kompetisi Kompetisi 1 Indonesia.
Di Kejuaraan 1 musim 2024/2025 ini Sananta sudah pernah mengoleksi 3 gol kemudian 1 assist dari 17 laga yang digunakan ia mainkan. Gol yang mana ia cetak pun merupakan gol-gol spektakuler dengan insting tajam manusia striker yang mana kerap menghujam gawang lawan.
2. Jens Raven
Dengan usia yang dimaksud masih sangat muda, yakni 19 tahun. Pemain kelahiran Dordrecht, Belanda berpostur 189 cm ini merupakan pilihan utama pembimbing Indra Sjafri pada Timnas level usia U19 serta U20.
Gaya bermainnya yang dimaksud simpel namun ambisius di mencetak gol ini memberikan dirinya ketajaman lalu merupakan opsi yang dimaksud dapat digunakan oleh Patrick Kluivert di area Timnas Indonesia senior.
3. Saddam Gaffar
Mantan ujung tombak PSS Sleman yang tersebut ketika ini bermain pada FC Bekasi City merupakan striker lokal bertipikal target man yang tersebut kuat di tempat area kotak penalti lawan, baik untuk mencetak gol ataupun menahan bola untuk set-up penyerangan tim.
Dengan postur 187 cm, Saddam juga dikenal kuat pada bola-bola menghadapi dengan kemampuan header-nya yang tersebut mumpuni.
4. Septian Bagaskara
Pemain kelahiran Kediri, Jawa Timur ini dinilai cukup subur pada Kompetisi 1 musim 2024/2025 ini. Bersama timnya, Dewa United, Septian telah terjadi mengoleksi 7 gol dari 19 penampilannya.
Penampilannya yang klinis pada lini serang juga juga kemampuan dribel dan juga kecepatannya, menjadi nilai tambah bagi striker 27 tahun berpostur 183 cm ini.
5. Ousmane Camara
Striker 17 tahun keturunan Guinea ini merupakan anak dari mantan pemain asing Persiwa Wamena, Aboubakar Camara. Di usiamnya yang mana masih sangat muda, ia sudah miliki postur setinggi 186 cm yang digunakan merupakan postur ideal bagi seseorang striker murni.
Saat ini Camara sedang bermain di area pasukan senior PSIM Jogjakarta serta dirinya juga pernah membela Timnas Indonesia U19 & U20.
Hadirnya beberapa opsi striker yang digunakan mampu dipertimbangkan, Patrick Kluivert mempunyai tugas besar untuk menemukan formula terbaik bagi lini serang Timnas Indonesia.
Pemilihan striker yang digunakan tepat tidaklah belaka bergantung pada ketajaman individu, tetapi juga bagaimana merekan mampu beradaptasi dengan gaya permainan yang digunakan diterapkan oleh sang pelatih.
Dengan laga berat menghadapi Australia lalu Bahrain di area depan mata, kebijakan yang digunakan diambil Kluivert akan sangat menentukan seberapa terpencil Timnas Indonesia bisa jadi melangkah di tempat Kualifikasi Piala Planet 2026.
Kini, harapan itu ada pada tangan sang ahli lalu para pemain untuk membuktikan bahwa Garuda layak bersaing pada level tertinggi.